Aku Di Culik Tante Devi

ASIAFORBET Master Agen betting SBOBET | Master Agen IBC | Master Agen | SBC168 | AgenBola Tangkas | Agen Togel SINGAPORE | Agent KUDA LARI | Agent SABUNG AYAM Terpecaya dan Terbonafit  , Cerita Seks terbaru :Aku Di Culik Tante Devi  - Ini pengalaman gue waktu kerja di Senayan City. Waktu itu gue kerja di Coffee King (Food Court). Gue saat itu masih dalam masa percobaan atau training. Kerja disana bener-bener melelahkan, karena gue masih di posisi Waiter. Masuk kerja jam 10 pagi dan pulang jam 10 malam.


Hingga suatu saat, ada seorang wanita dewasa yang kira-kira umur 28an. Wanita tersebut terlihat cantik dan sexy. Dia duduk di meja dekat counter, dan gue yang melayani pesanannya. Saat itu waktu sudah menunjukan jam 9 malam, suasana disana sudah sepi dan banyak counter lain yang sudah tutup. Dia memesan Hot Cappuccino tanpa gula. Gue langsung menyuruh temen kerja gue membuatkan minumannya.

Beberapa menit kemudian, minumannya jadi dan gue langsung memberikannya ke wanita tersebut. lalu wanita tersebut bertanya,

“Sudah mau tutup ya mas?”, tanya wanita tersebut.
“Belum bu, kita tutup kira-kira setengah jam lagi..”, jelas gue ke wanita tersebut.
“Jangan panggil saya Ibu, panggil aja saya tante Devi..”, ucapnya sambil mencolek dada gue.
“Baik tante, kalo butuh pesanan lagi, panggil saya saja..”, ungkap gue agak grogi.
“oke, makasih yaa…”, jawabnya..

Gue pun bergegas langsung masuk ke dalam counter, gue ngerasa deg-degan pas di colek sama tante cantik tersebut. Tidak lama gue pun keluar dan berdiri di depan counter. Gue melihat tante Devi sedang memainkan Blackberrynya. Saat itu food court sudah sepi, tinggal counter Coffee King ajah yang masih buka. Waktu juga sudah menunjukkan jam 9.45 malam. Gue melihat dari kejauhan minuman tante Devi masih belum habis. Sepertinya dia masih ingin lama disini, tapi gue dan teman kerja gue pun sudah bersiap-siap untuk tutup. Kita membereskan counter dan membersihkan meja.

Tiba-tiba tante Devi memanggil gue, dan berkata,
“Sudah mau tutup ya mas?”, tanya tante Devi.
“Iya tante, kita mau tutup..?”, jelas gue.
“Jadi saya sendirian dong, masa saya disini sendiri? Kamu temenin saya ya..”, ungkap tante Devi.
“loh? tapi saya mau pulang tante, sudah jam 10..” jelas gue lagi.
“Iya, tapi masa kamu tega biarin saya sendirian? kalo saya diapa-apain orang gimana? mending gini, kamu bikin minuman buat kamu, terus kamu duduk disini temenin saya. Biar minuman kamu saya yang bayar, gimana?”, ucap tante Devi agak memaksa.
“Baiklah tante, kalo emang tante maunya begitu..”, jawab gue menuruti kata-katanya.

Gue pun membuat Ice Cappuccino, dan membawa ke meja tante Devi. Lalu gue membantu teman kerja gue buat menutup rolling door counter dan setelah itu teman kerja gue pun pulang. Tinggal gue dan tante Devi berdua yang ada di Food Court tersebut. Gue pun menghampiri meja tante Devi dan duduk di sebelahnya.

“kamu memang tinggal dimana? bawa kendaraan?”, tanya tante Devi sambil meletakkan blackberrynya.
“aku tinggal di Depok tante, saya bawa motor sendiri kok..”, jelas gue.
“Wah, jauh banget tinggal di Depok, berarti kamu sampai rumah larut malam dong?”, ucap tante devi.
“Iya tante..”, jawab gue singkat.
“Saya masih mau lama disini, Gimana kalo malem ini kamu ikut saya? kamu menginap dirumah saya saja..”, tante Devi berkata demikian.
“Menginap? Nanti saya dicariin orang tua saya tante. Lagi pula saya ga enak sama suami tante, masa tante bawa laki-laki ke rumah?”, jelas gue agak kaget dan keheranan.
“Gapapa kok, suami saya lagi diluar kota.. Makanya sekarang saya pergi sendirian.. Saya bosan dirumah terus..”, jelas tante itu.
“Lalu besok saya kerja bagaimana? Lagi pula saya bawa motor.. Sepertinya tidak mungkin tante”, gue berusaha menolak secara halus.
“Malam ini kamu ikut saya naik mobil, motor kamu tinggal saja. Kamu menginap malem ini dirumah saya, besok kamu mandi di rumah saya dan saya yang akan anter kamu berangkat kerja..”, tante Devi menjelaskan agak memaksa.
“Baiklah, saya akan telpon orang rumah dulu, bilang ke mereka bahwa saya ga pulang dan menginap dikosan teman.”, ungkap gue.
“Sip, gitu dong.. soalnya saya masih mau disini..”, kata tante Devi.

Gue pun menelpon orang tua gue dan mereka mengizinkan. Lalu gue pun mengobrol-ngobrol dengan tante Devi selama 1 jam lebih. Kita pun bercanda-canda layaknya orang pacaran. Menurut gue tante Devi sudah pengalaman dengan seperti ini. Gue pun merasa seperti pacaran dengan tante Devi.

Waktu sudah menunjukan pukul 11.30 malam. Gue sama tante Devi turun naik lift menuju parkiran mobil yang ada di basement. Mobilnya Honda City warna hitam, kita pun masuk ke dalam mobil. Didalam mobil, parkiran terlihat sangat sepi. Tante Devi mulai menyalakan mobil dan menyalakan AC mobil.

Lalu tiba-tiba, tante Devi mendekati wajah gue dan mencium bibir gue. Gue pun kaget dan terdiam. Dan setelah itu tante Devi pun melepaskan ciuman itu. Gue ga bisa berkata apa-apa, gue hanya memandang wajah cantiknya. Tidak lama kemudian tante Devi pun langsung menjalankan mobilnya. Kita keluar dari Senayan City, motor gue ditinggal di parkiran motor. Kita langsung menuju rumah tante Devi. Selama perjalanan gue ga ngebahas tentang ciuman tadi, justru kita bercanda-canda ngomongin hal lain.

Walaupun tante Devi sudah menikah dan umurnya tidak lagi muda. Tapi melihat gerak geriknya seperti anak umur 20 tahunan. Sangat-sangat tidak pantas kalo dipanggil tante atau ibu.

Beberapa menit kemudian, kami pun sampai dirumahnya. Rumahnya sangat besar, mungkin 4Xnya rumah gue. Kita pun masuk ke dalam, dia menyalakan semua lampu. Gue langsung melihat seisi ruangan seperti foto-foto keluarga. Tante Devi pergi ke kamarnya, mungkin untuk berganti pakaian.

Tidak lama kemudian, tante Devi datang menghampiri gue. Tante Devi mengenakan piyama merah muda yang kainnya terlihat sangat tipis. Tante devi terlihat sangat cantik, dengan rambut di ikat, body yang montok, dan tidak terlalu tinggi. Membuat mata gue terpana melihat tante Devi.

“Nih, kamu pake ini ajah untuk tidur. Ini punya suami saya.. Kamar mandi ada di belakang.”, ucap tante Devi sambil memberikan kaos dan celana.
“Iyah, makasih tante..”, jawab gue.

Gue pun langsung ke belakang menuju kamar mandi, gue ganti pakai baju yang diberikan tante Devi. Setelah selesai, gue pun menuju ke ruang tamu. Gue melihat tante Devi sedang duduk di sofa dan di meja ada 2 gelas es jeruk.

Kita pun mengobrol-ngobrol kembali, ternyata tante Devi dan suaminya sedang renggang karena ada suatu masalah. Gue pun membantu memberikan pendapat gue. Setelah itu, tante Devi bersender di dada gue. Gue pun langsung merangkulnya seperti layaknya orang pacaran. Gue merasa sangat senang malam itu, serasa gue menjadi seorang suami.

Tidak lama kemudian, tante Devi mengajak tidur karena sudah malam. Awalnya tante Devi mengajak gue untuk tidur bareng di kamarnya. Tapi gue menolak, gue bilang lebih baik tidur di kamar lain atau di sofa. Tante Devi pun mengerti dan menyuruh gue tidur di kamar tamu. Dia menunjukkan kamar tamu tersebut, lalu tiba-tiba tante Devi kembali mencium bibir gue. Gue kini ga kaget lagi, gue pun membalas ciuman tante Devi, ciuman itu berlangsung kira-kira beberapa detik. Setelah itu gue melepaskan ciuman kita, dan dia pergi ke kamarnya serta gue pun pergi ke kamar tamu yang ditunjukkannya. Gue masuk ke kamar, dan mengunci pintu kamar, takut terjadi sesuatu yang tidak diinginkan. Malam itu sudah sangat melelahkan, gue pun tidur di ranjang besar.

Esok harinya, gue pun bangun dan keluar kamar. Ternyata tante Devi sudah bangun dan menyiapkan sarapan di dapur. Gue pun langsung menghampiri tante Devi yang sedang sibuk membuat sarapan. Spontan gue pun langsung memeluk tante Devi dari belakang. Tante Devi terkejut dan melihat wajah gue sambil tersenyum. Gue pun langsung mencium pipinya, dan setelah itu gue mencium leher tante Devi, tante Devi langsung terlihat menikmatinya.

Tidak lama kemudian, sarapan yang dibuat oleh tante Devi pun selesai. Kita makan bersama di meja makan, dengan roti isi serta susu putih hangat yang menemani kita pagi ini. Setelah makan, kita mengobrol-ngobrol sebentar. Waktu sudah menunjukkan jam 9 pagi, gue bilang sama tante kalo gue harus siap-siap berangkat kerja. Dia pun menyuruh gue mandi dan rapih-rapih. Gue langsung menuju kamar mandi dan mandi. Sepertinya tante Devi pun melakukan hal yang sama di kamar mandi lain.

Dan setelah selesai, kita pun langsung menuju mobil. Tante Devi yang mengantar gue balik ke tempat kerja. Pengalaman pertama kali di antar berangkat kerja sama tante yang cantik, sexy dan muda. Diperjalanan tante Devi minta gue merahasiakan hal ini. Jangan sampai menceritakan kepada siapapun. Gue pun berjanji tidak akan bercerita sama siapapun. Tapi gue sempet minta foto tante Devi, dan dia memberikannya satu foto (foto tersebut yang ada diatas).

Setelah itu, kita pun sampai di Senayan City. Gue pun turun dan pamit sama tante Devi. Tante Devi juga bilang kalo gue jangan sampe kena culik tante-tante lagi (sambil tersenyum dan nada sedikit bercanda)..  Gue pun mengangguk dan pergi masuk ke dalam Senayan City.

asiaforbet.com
Gue mulai bekerja seperti biasa. Gue berpikir kejadian semalam seperti mimpi, ternyata gue bisa kena culik juga. Tapi gue diculik mah gapapa kalo sama tante Devi.. Malah keberuntungan buat gue.. hahaha…

0 Response to "Aku Di Culik Tante Devi"

Post a Comment